Potensi Fungisida Nabati Ekstrak Alang-Alang dan Babandotan dengan Pelarut Berbeda untuk Mengendalikan Penyakit Bulai Jagung
DOI:
https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.478Keywords:
Ekstrak Gulma, Etanol 96%, Etil Asetat, n-heksana, Penyakit BulaiAbstract
Produksi jagung nasional dirasa masih rendah dari potensinya. Salah satu penyebabnya adalah gangguan penyakit bulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak gulma dengan jenis pelarut berbeda terhadap penyakit bulai (Perenosclerospora maydis), pertumbuhan dan hasil tanam jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2021, bertempat di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammdiyah Purwokerto. Menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor terdiri atas 8 taraf perlakuan : fungisida tembaga oksida, ekstrak gulma alang-alang dengan pelarut (etanol 96%, etil asetat, nheksana), ekstrak gulma bandotan dengan pelarut (etanol 96%, etil asetat, n-heksana) serta tanpa fungisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Perlakuan pemberian ekstrak gulma dengan jenis pelarut berbeda berpengaruh nyata terhadap luas daun dan intensitas penyakit bulai serta tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah tongkol, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol lepas klobot. 2.Perlakuan fungisida ekstrak gulma babadotan dengan berbagai jenis pelarut lebih efektif mengendalikan penyakit bulai (P. maydis) yaitu menghasilkan intensitas penyakit bulai 6,5-10% secara nyata lebih rendah dibandingkan dengan tanpa aplikasi fungisida sebesar 27,25% dan aplikasi fungisida anorganik tembaga oksida sebesar 18,75%.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Proceedings Series on Physical & Formal Sciences
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.