Potensi Mikroorganisme Lokal pada Reklamasi Lahan Terdegradasi Sebagai Pendukung Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional

Authors

  • Oetami Dwi Hajoeningtijas Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.747

Abstract

Mikroba endofit merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Penelitian tentang mikroba endofit telah menunjukkan berbagai manfaatnya, termasuk sebagai agen biokontrol tanaman (Harni et al., 2006). Selain itu, mikroba endofit dan mikroba tanah lokal telah diuji potensinya dan menjadi penting bagi kehidupan tanaman. Lebih dari 85% mikroorganisme yang terdapat di tanah berperan penting dalam merangsang pertumbuhan tanaman melalui mekanisme langsung dan tidak langsung (Aly et al., 2012). Mikrobioma tanah, terutama dalam pertanian, berperan besar dalam kesuburan tanaman yang tumbuh di atasnya, dan penggunaan mikroba lokal telah membuktikan tidak menyebabkan kerusakan ekosistem lokal (Sudiana dkk., 2010). Mikroorganisme rizosfer memiliki peran penting dalam memberikan nutrisi, melindungi tanaman dari patogenik, dan mendorong pertumbuhan serta meningkatkan hasil panen (Sumarsih, 2003).

References

Adesemoye, A. O., & Kloepper, J. W. (2009). Plant-microbes Interactions in Enhanced Fertilizer-use Efficiency. Applied Microbiology and Biotechnology, 85(1), 1-12.

Ahmad, F., Ahmad, I., & Khan, M. S. (2005). Screening of Free-living Rhizospheric Bacteria for Their Multiple Plant Growth Promoting Activities. Microbiological Research, 163(2), 173-181.

Aly, A. A. E., El-Enany, A. E., & Youssef, M. M. A. (2012). Effect of Soil Microorganisms on Plant Growth and Disease Incidence. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 6(2), 57-64.

Aquilanti, L., Abdel-Fattah, Y. R., & Abdo, H. E. (2004). Azotobacter vinelandii: A Potential Biofertilizer for Corn. Journal of Plant Nutrition, 27(13), 2313-2323.

Babalola, O. O. (2010). Beneficial Bacteria of Agricultural Importance. Biotechnology Letters, 32(11), 1559-1570.

Bhattacharjee, R. B., Singh, A., & Mukhopadhyay, S. N. (2008). Use of nitrogen-fixing bacteria as biofertiliser for non-legumes: prospects and challenges. Applied Microbiology and Biotechnology, 80(2), 199-209.

De La Cruz, R. E. (1988). Vesicular-Arbuscular Mycorrhizae in Reforestation of Mined-Out Areas. Philippine Journal of Crop Science, 13(3), 157-164.

Giller, K. E. (2001). Nitrogen Fixation in Tropical Cropping Systems. CAB International.

Gracia, R. (1886). The Role of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in the Growth of Three Philippine Rattan Species. Mycorrhiza, 56(2), 153-158.

Harni, R., Yuliani, S., & Chumaidiyah, E. (2006). Potensi Mikroba Endofit sebagai Agen Biokontrol Tanaman. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 12(2), 90-96.

Hudoyo, A. (2020). Evaluasi Lahan Kritis dan Upaya Rehabilitasinya di Indonesia. Jurnal Bumi Indonesia, 9(1), 49-57.

I Ketut Widnyana. (No Year). Kondisi Lahan – Lahan Kritis di Indonesia.

Karti, P. D. M. H., Santoso, E., & Herawati, H. (2009). Optimalisasi Pupuk Hayati berbasis CMA dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman. Jurnal Hortikultura, 19(3), 256-265.

Kumala, M. (2009). Antimicrobial and Antioxidant Activities of Endophytic Fungi Isolated from Soursop (Annona muricata Linn.) Leaves. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1(1), 36-42.

Mahmoud, Y. A., Khodair, T. A., & Bayoumi, Y. M. (2004). Antagonistic Action of Some Fungal and Bacterial Bioagents on Root Rot Fungi and Their Antimicrobial Activity. Mycobiology, 32(4), 207-214.

Mardewi, R., Yuliar, S., & Suryadi, Y. (2020). Potensi Bakteri dalam Memperbaiki Kualitas Tanah pada Lahan Bekas Pertambangan Emas di Lebong, Bengkulu. Jurnal Tanah dan Iklim, 44(1), 33-41.

Margarettha, P. A., Susiarti, S., & Lisnawita. (2017). Efektivitas Pupuk Hayati CMA Glomus sp. untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Padi di Lahan Marginal. Agrologia, 6(2), 78-88.

Mulyo, J. H. (2020). Tantangan Ketahanan Pangan Nasional di Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia, 6(2), 102-106.

Nurmas, I. A. S., Widowati, L. R., & Mawarni, L. (2014). Uji Potensi Pseudomonas sp. yang diisolasi dari Rhizosfer Tanaman Padi Gogo (Oriza sativa L.) Asal Lae Butar, Sulawesi Tenggara Sebagai Pupuk Hayati. Jurnal Agroindustri, 4(2), 28-36.

Prayogo, C., Hariyanto, B., & Pujiasmanto, B. (2019). Identifikasi Jenis-Jenis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanah dan Agroklimatologi, 3(1), 19-26.

Prematuri, R. (2020). Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang Batubara. In Seminar Nasional Hutan dan Lingkungan III (pp. 265-272).

Radji, M. (2005). Bacterial Endophytes in Piper betle Linn.: Indigenous and Inhibitory Activity. Pakistan Journal of Biological Sciences, 8(2), 328-331.

Rahmawati, F. (2009). Pengaruh Inokulasi Mikroba Endofit pada Kadar Malondialdehid, Tumor Nekrosis Factor-? dan Ekspresi Gen Bax, Bcl-2 pada Sel Tumor MCF-7. Journal of the Indonesian Medical Association, 59(11), 566-573.

Richardson, A. E., Barea, J. M., McNeill, A. M., & Prigent-Combaret, C. (2009). Acquisition of phosphorus and nitrogen in the rhizosphere and plant growth promotion by microorganisms. Plant and Soil, 321(1-2), 305-339.

Riyanto, A. (2015). Potensi Mikroba Tanah Sebagai Agen Bioremediasi. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 1(2), 62-73.

Sari, T. L., Efri, M., & Harlia, E. (2018). Potensi Bakteri Pelarut Fosfat pada Lahan Gambut Terdegradasi akibat Kebakaran. Jurnal Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 5(2), 64-69.

Setiadi, Y. (2002). The Role of Arbuscular Mycorrhiza on Revegetation and Rehabilitation of Disturbed Land. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 3(3), 82-91.

Smith, S. E., & Read, D. J. (2008). Mycorrhizal Symbiosis. Academic Press.

Strobel, G. A., & Daisy, B. H. (2003). Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their Natural Products. Microbiology and Molecular Biology Reviews, 67(4), 491-502.

Sudiana, I. M., Susila, A. D. P., & Utami, S. R. (2010). Mikroorganisme Lokal: Potensi dan Aplikasinya dalam Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3), 94-103.

Sumarsih, S. (2003). Mikroba Tanah Penghasil Pupuk Hayati. Yogyakarta: Kanisius.

Supramana, S. (2007). Peran Bakteri Endofit sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 7(1), 13-22.

Susilawati, E., Indrayati, & Trisnawati, A. (2022). Efektivitas Pupuk Organik dan Mikroba Lokal dalam Memperbaiki Kualitas Tanah di Lahan Bekas Pertambangan. Jurnal Reklamasi Lahan, 7(1), 25-34.

Syarmalina, D., & Hanafi, M. M. (2006). Bacterial Endophytes from Piper crocatum Ruiz & Pav. International Journal of Botany, 2(3), 327-330.

Vessey, J. K. (2003). Plant growth promoting rhizobacteria as biofertilizers. Plant and Soil, 255(2), 571-586.

Yingwhu shi, Radji, M., & Syarmalina. (2009). Bacterial Endophytes from Piper crocatum Ruiz & Pav. International Journal of Botany, 5(2), 185-191.

Downloads

Published

2023-08-04

How to Cite

Hajoeningtijas, O. D. (2023). Potensi Mikroorganisme Lokal pada Reklamasi Lahan Terdegradasi Sebagai Pendukung Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 5. https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.747