Pengaruh Jarak Tanam dan Fermentasi Urine Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga

Authors

  • Dian Yustisia Universitas Muhammadiyah Sinjai, Indonesia
  • Junnaufal Universitas Muhammadiyah Sinjai, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v8i.1477

Keywords:

Jarak Tanam, Fermentasi Urine Sapi, Kubis Bunga

Abstract

Penelitian   ini   bertujuan   (1)   Untuk   mengetahui   jarak   tanam   yang   sesuai   untuk pertumbuhan optimal kubis bunga, (2) Untuk mengetahui penggunaan urine sapi fermentasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga dibandingkan dengan metode konvensional lainnya dan (3) Untuk mengetahui apakah jarak tanam dan fermentasi urine sapi memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen kubis bunga. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Lembanna, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan bibit kubis bunga Aquina f1 dengan menggunakan rancangan faktorial dua faktor yang disusun dan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah dosis urine sapi, terdiri 3 taraf perlakuan yaitu, Pemberian fermentasi urine sapi 40 ml\l air per bedengan, Pemberian fermentasi urine sapi 50 ml\l air per bedengan dan Pemberian fermentasi urine sapi 60 ml\l air per bedengan. Faktor kedua adalah jarak tanam, memiliki 3 taraf perlakuan yaitu, Jarak tanam 40 cm x 50 cm Jarak tanam 50 cm x 50 cm dan Jarak tanam 60 cm x 50 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan, Perlakuan konsentrasi urine sapi 60 ml/L air menghasilkan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman dan lebar daun tanaman kubis bunga. Perlakuan jarak tanam 50 x 60 menghasilkan menghasilkan hasil terbaik terhadap lebar daun tanaman kubis bunga. Interaksi perlakuan konsentrasi urine sapi 60 ml/L air dan jarak tanam 50 cm x 60 cm meghasilkan hasil tertinggi pada parameter berat tanaman kubis bunga.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP). 2012. Pestisida Nabati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. 30 hal.

BPS Indonesia. 2014. Produksi Sayuran di Indonesia. http://lampung.bps.go.id. Budiastuti, Mth. Sri. 2013. Penggunaan Triakontanol dan Jarak Tanam Pada

Edi, S., dan J. Bobihoe. 2013. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jambi. 54 hal

Fitriani, M. L. 2012. Budi Daya Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleraceae Var Botrytis L.) Di Kebun Benih Hortikultura (Kbh) Tawangmangu. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hannayuri. 2016. Pembuatan Pupuk Cair dari Urine Sapi.http://hannayuri. wordpress.com. Diakses tanggal 6 Mei 2016.

Harjadi, S. S. (1996). Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama

Hasan, Y., Briggs, W., Matschegewski, C., Ordon, F., Stützel, H., Zetzsche, H., Groen, S., & Uptmoor, R. 2016. Quantitative trait loci controlling leaf appearance and curd initiation of cauliflower in relation to temperature. Theoretical and Applied Genetics, 129(7),1273–1288. https://doi.org/10.1007/s00122-016- 2702-6

Hatta, M.2012. Uji Jarak Tanam Sistem Legowo Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Padi Pada Metode SRI. Jurnal Agrista. 16(2): 87-93

Hendro S. 2014. Kunci Bercocok Tanam Sayur – Sayuran Penting di Indonesia. Sinar Baru. Bandung

Khoiri, A. M, Nurbaiti dan Sholikhin, R. 2014. Pemberian Urine Sapi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Faperta Vol.1 No.2

Lingga, P. (2012). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya

Murniati, Aslim. R dan Karya. R. 2014. Pengaruh Pemberian Urine Sapi yang Difermentasi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica rafa). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Jom Faperta Vol.1 No.2

Murniati, R., Aslim, & Karya, R. (2014). Pengaruh Pemberian Urin Sapi yang Difermentasi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica rafa). Jom Faperta,1(2), 1–8.

Prawoto, T. Y., & Hartatik, S. (2018). Respon Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bunga Kol Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), Vol. 19 (1): 45 – 51.

Rahayu.2013. Penggunaan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan beserta Aspek Sosiokulturnya. Inotek.Volume 13. No 2, Cirebon. Bogor.

Ridwan, M., D.R. Rahmatu, dan R. Ali. 2013. Respons dua varietas kubis (Brassica oleracea L) terhadap berbagai jenis mulsa organik di desa langaleso kecamatan dolo. Jurnal Agroland 20: 99-104

Rizal. dan Syamsu. A. 2012. Pupuk Organik Cair. http://cerita- dariitb.blogspot.com/2012/09/pupuk-organik-cair.

Rukmana, H. (2015). Bertanam Kubis. Yogyakarta: Kanisius.

Sarwono, 2014. Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan /SR.140/10/2011. Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.

Setiawan, L. 2016. Optimasi Konsentrasi Larutan Hara Pada Budidaya Selada (Lactuca sativa L. var. Grand Rapids) Dengan Teknologi Hidroponik 40 Sistem Terapung (THST). [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian Intitut Pertanian Bogor.

Setiawati, W., R. Murtiningsi, G.A Sopha dan T. Handayani. 2007. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. pp : 82 – 85.

Downloads

Published

2025-03-13

How to Cite

Yustisia, D., & Junnaufal. (2025). Pengaruh Jarak Tanam dan Fermentasi Urine Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 8, 79–83. https://doi.org/10.30595/pspfs.v8i.1477