Analisis Usaha Tani Padi Lahan Persawahan dan Lahan Rawa di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Jawa Tengah

Penulis

  • Yogi Ananda Kristiawan Universitas Mercu Buana, Indonesia
  • Reo Sambodo Universitas Mercu Buana, Indonesia
  • Warmanti Mildaryani Universitas Mercu Buana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v8i.1481

Kata Kunci:

Usahatani, Usahatani Padi Lahan Rawa, Usahatani Padi Sawah, Uji Beda t test

Abstrak

Padi (Oryza sativa L) adalah makanan pokok di Indonesia, dimana saat ini beras dianggap tak tergantikan. Lahan  pertanian padi terus  berkurang akibat konversi untuk  pemukiman dan infrastruktur.  Desa Asinan Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, adalah salah satu penghasil padi terbesar di daerah tersebut, dengan lahan sawah yang luas dan terdapat lahan rawa yang di manfaatkan petani untuk budidaya padi.Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik usaha tani padi di lahan rawa dan lahan sawah serta menentukan mana yang lebih menguntungkan antara kedua usahatani. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2024  hingga  Januari 2025 menggunakan metode survei. Data yang dianalisis termasuk  biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan, kemudian diuji dengan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya usaha tani padi sawah mencapai Rp 6.047.150/Ha/musim tanam, lebih tinggi dibandingkan dengan padi rawa yang sebesar Rp  5.507.186, namun total  penerimaan padi rawa lebih tinggi 46.626.160/Ha/musim tanam dibandingkan dengan padi sawah yang hanya Rp.45.394.163/Ha/musim tanam. Pendapatan rata-rata dari padi rawa juga lebih besar Rp 41.118.974/Ha/musim tanam, sedangkan dari padi sawah hanya Rp 36.344.41 /Ha/musim tanam. R/C Rasio menunjukkan usaha tani padi rawa lebih menguntungkan (8,5) dibandingkan padi sawah (7,0). Sedangkan pada B/C rasio padi lahan rawa mendapatkan nilai sebesar (7,5) lebih tinggi dibanding lahan sawah yang hanya sebesar (6,0).Hasil Uji-t independent sample test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua jenis usaha tani, dengan pendapatan petani padi rawa yang lebih besar.

Referensi

Ahmad, N. M. (2021). Perancangan Desa Wisata Semurup Kabupaten Semarang dengan Pendekatan GreenArchitecture. ( Doctoral dissertation,: Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Alwi, M. &. (2017). Lahan rawa pasang surut sulfat masam terdegradasi dan upaya pemulihannya. PT RajaGrafindo Persada, 501.

BadanPusatStatistik. (2023). Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Di Indonesia.

Effendi, D. S. (2014). Model percepatan pengembangan pertanian lahan rawa lebak berbasis inovasi. Pengembangan Inovasi Pertanian, 7(4), 30892.

Koersirni, M. s. (2018). Adaptasi agronomi padi unggul varietas Inpara pada lahan rawa pasang surut. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 2(2):77-83.

Maruhum Simbolon1 Dr. Ir. Bambang Mulyatno, M. D. (2021). Analisis Komparasi Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan pada Usahatani Padi Lahan Sawah dengan Sistem Irigasi yang Berbeda di Kecamatan Banyubiru. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 5(2) 575-583.

Sokearwati. (2006 : 57). Analisis Usahatani. jakarta: UI Pers . Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

WIWIT ASRIANI, T. I. (2020). ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PADA USAHATANI PADI SAWAH DAN PADI RAWA Suatu Kasus di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, Volume 7, Nomor 1 160 – 165.

Diterbitkan

2025-03-13

Cara Mengutip

Kristiawan, Y. A., Sambodo, R., & Mildaryani, W. (2025). Analisis Usaha Tani Padi Lahan Persawahan dan Lahan Rawa di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 8, 105–112. https://doi.org/10.30595/pspfs.v8i.1481