Rentabilitas Ekonomi Usahatani Ubikayu Berdasarkan Status Penguasaan Lahan di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas

Penulis

  • Hari Prasetyawadi UNU Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.519

Kata Kunci:

rentabilitasi, usahatani, ubikayu, banyumas

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan laba usahatani ubi kayu antara petani pemilik dan petani penyewa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, serta membandingkan rentabilitas ekonomi usahatani ubi kayu antara petani pemilik dan petani penyewa di Kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas. Penelitian dilakukan dengan metode survai, sedangkan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan memilih dua desa, yaitu Desa Pejogol dan Desa Cikidang dengan pertimbangan bahwa bahwa desa tersebut merupakan daerah potensial dalam pengembangan tanaman ubikayu di wilayah Kecamatan Cilongok dan petani ubikayu di daerah tersebut mempunyai status penguasaan lahan sebagai petani pemilik dan penyewa. Pengambilan contoh dilakukan dengan teknik pengambilan contoh dua tahap. Tahap pertama memilih kelompok tani dan tahap kedua memilih 40 orang petani contoh dari 225 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba usahatani petani penyewa lebih besar dari petani pemilik di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas meskipun secara statistik tidak berbeda nyata pada taraf ? 5%. Laba usahatani petani penyewa rata-rata sebesar Rp 34.218.888,48 per hektar, sedankan laba petani pemilik penggarap sebesar Rp 22.037.018,54 per hektar. Rentablitas ekonomi usahatani ubikayu pada petani penyewa lebih besar dari pada petani pemilik dan secara statistik berbeda nyata pada taraf ? 5%. Rentabilitas ekonomi pada petani penyewa sebesar 1,46 sedangkan rentabilitas ekonomi pada petani pemilik sebesar 0,95. Rentablitas ekonomi usahatani ubikayu pada petani penyewa sebesar 1,46 artinya setiap pengeluaran Rp 1000,- untuk modal atau biaya total dalam usahataninya akan menghasilkan laba sebesar Rp 1.460,- Rentabilitas ekonomi usahatani ubikayu petani pemilik sebesar 0,95. artinya setiap Rp 1000,- pengeluaran modal atau biaya total dalam usahataninya akan menghasilkan laba sebesar Rp 950,-

Referensi

Anonim. 1972. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Jendral Pangan dan Gizi. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI,

Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi dan Palawija di Indonesia Tahun 2017 (online). https://www.pertanian.go.id/home/?show=page&act=view&id=61. Diakses tanggal 12 Juli 2020.

Badan Pusat Statistik. 2019. Kecamatan Cilongok dalam Angka 2019. Semarang.CV Puspitasari, Baheramsyah. 2020, Kementan Tingkatkan Produksi Ubi Kayu Saat Pandemi.

https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/459144/kementan-tingkatkan-

produksi-ubi-kayu-saat-pandemi. Diakses 5 Juli 2020.

MAULANA, Laftoni Adi and SANTOSA, Purbayu Budi. 2014. Analisis Distribusi Pendapatan Petani Penyewa Dan Petani Pemilik Lahan Sawah (Studi Desa Weding, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak). https://repofeb.undip.ac.id/4241/. Diakses 5 Juli 2020,

Meike Prisilia Manatar Esry H. Laoh Juliana R. Mandei. 2017. Pengaruh Status Penguasaan Lahan Terhadap Pendapatan Petani Padi Di Desa Tumani, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 1 Januari 2017 : 55 -64

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta.. LP3ES,

Riyanto, Bambang,. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta .BPFE,. Soekartawi, 2000. Agribisnis. Jakarta. Universitas Terbuka

Diterbitkan

2022-11-28

Cara Mengutip

Prasetyawadi, H. (2022). Rentabilitas Ekonomi Usahatani Ubikayu Berdasarkan Status Penguasaan Lahan di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 4, 314–322. https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.519