Kelayakan Usahatani Kedelai pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Halmahera Tengah

Penulis

  • Yopi Saleh Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Yayat Hidayat Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Hermawati Cahyaningrum Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.540

Kata Kunci:

Kedelai, Sawah Tadah Hujan, Kelayakan Usahatani

Abstrak

Pengaturan pola tanam pada lahan sawah tadah hujan selain dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP), juga mampu meningkatkan tambahan pendapatan usahatani bagi petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usahatani kedelai pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan di Desa Wairoro Indah, Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah pada MT-III bulan September-Desember 2018. Varietas yang digunakan adalah Detap, Demas, Dering dan juga varietas Lokal melalui penerapan PTT kedelai dengan aplikasi jarak tanam 40x30 cm, dosis pemupukan 200 kg/ha NPK Phonska dan 50 kg/ha SP-36. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Anova dan uji LSD pada taraf 5%. Kemudian analisis pendapatan usahatani, analisis kelayakan finansial usahatani, dan analisis titik impas (BEP) digunakan untuk melihat tingkat kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan pertumbuhan dan hasil dari tanaman kedelai varietas Dering dan Lokal tidak banyak berbeda nyata dan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Detap dan Demas. Berdasarkan hasil analisis finansial, secara umum usahatani kedelai pada lahan sawah tadah hujan menguntungkan dan layak untuk diusahakan dengan rata-rata produksi kedelai, pendapatan usahatani dan R/C ratio atas biaya total sebesar 1.401 kg/ha, Rp. 1.863.450,- dan 1,22. Jika dirinci berdasarkan varietas, kedelai varietas Detap, Dering, dan Lokal layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena menguntungkan dengan nilai R/C ratio atas biaya total lebih besar dari 1, yaitu masing-masing sebesar 1,15; 1,33; dan 1,54. Sedangkan varietas Demas belum layak untuk dikembangkan karena belum menguntungkan dengan nilai R/C ratio atas biaya total sebesar 0,87.

Referensi

Aminah. (2021). Adaptasi Tanaman Kedelai Pada Lahan Kering dan Lahan Sawah. In Pusaka Almaida. http://repository.umi.ac.id/508/1/BUKU_AMINAH_2021.pdf

Arifin, Z., & Sahrawi. (2014). Analisa Usahatani Kedelai Varietas Wilis pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Klompong Barat Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal AGROMIX, 5(2), 26–37. https://doi.org/10.35891/agx.v5i2.721.

BMKG Provinsi Maluku Utara. (2019). Data Curah Hujan Provinsi Maluku Utara 2016-2018.

BPS Provinsi Maluku Utara. (2012). Provinsi Maluku Utara Dalam Angka 2012 (82550.12.04).

BPS Provinsi Maluku Utara. (2017). Provinsi Maluku Utara Dalam Angka 2017 (82560.1707; 2356-0592).

Elisabeth, D. A. A., Harsono, A., Sundari, T., & Nugrahaeni, N. (2019). Kajian Kelayakan Finansial Paket Teknologi Budidaya Kedelai Biodetas Pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 22(1), 15–26.

Faozi, K., Iqbal, A., & Supartoto. (2019). Pertumbuhan Tiga Varietas Kedelai dengan Bentuk Daun dan Jarak Tanam Berbeda. Prosiding Seminar Nasiona Dan Call for Papers, 9(1), 221–228. http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/1186

Fuadi, N. A., Purwanto, M. Y. J., & Fajar, A. (2020). Soybean Cultivation Prospect Based On Crop Water Requirements And The Agroclimatic Zone In Jambi Province. Jurnal Irigasi, 15(2), 85–94.

Handayani, F., & Nurbani. (2015). Kajian penerapan PTT kedelai pada lahan sawah di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(5), 1233–1237. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010547

Handayani, F., & Rahayu, S. P. (2013). Pada Berbagai Dosis Pupuk N Di Lahan Sawah Tadah Hujan Bekas Padi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi 2013, 115–119.

Heryani, N., S., D., Syahbuddin, H., Apriyana, Y., & Las, I. (1998). Pengaruh Curah Hujan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Pada Tanah Vertisols dan Entisols. Jurnal Agrometh, 13(1), 55–70.

Makarim, A. K., & Mejaya, J. (2017). Rasionalisasi Pola Rotasi Tanaman Pangan Berbasis Ketersediaan Air. Iptek Tanaman Pangan, 12(2), 83–90.

Mulyono, J., & Rahmawati, T. (2016). Identifikasi Wilayah Potensial Pengembangan dan Kelayakan Usahatani Kedelai di Kabupaten Bantul. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi 2016, 318–325. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/07/pros16_39.pdf

Normansyah, D., Rochaeni, S., & Humaerah, A. D. (2014). Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Di Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Jurnal Agribisnis, 8(1), 29–44.

Pirngadi, K., & Makarim, A. K. (2006). Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 25(2), 116–123.

Pramudia, A., Apriyana, Y., Susanti, E., Suciantini, & Harmanto. (2022). Aplikasi KATAM Untuk Penentuan Waktu Tanam. In Y. Sulaeman & W. Listianingsih (Eds.), Pertanian Cerdas Iklim Indonesia: Konsep dan Teknologi (pp. 176–192). PT. Permata Wacana Lestari.

Ruminta, R., Irwan, A. W., Nurmala, T., & Ramadayanty, G. (2020). Analisis dampak perubahan iklim terhadap produksi kedelai dan pilihan adaptasi strategisnya pada lahan tadah hujan di Kabupaten Garut. Kultivasi, 19(2), 1089–1097. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i2.27998

Sadam, A., Barus, A., & Mariati. (2018). Karakter Morfologi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Tercekam Kekeringan Melalui Aplikasi Antioksidan. Jurnal Pertanian Tropik, 5(1), 94–103.

Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press.

Sumarno. (2011). Perkembangan Teknologi Budi Daya Kedelai di Lahan Sawah. Iptek Tanaman Pangan, 6(2), 139–151.

Suntoro, S., Mujiyo, M., Widijanto, H., & Herdiansyah, G. (2020). Cultivation of rice (Oryza sativa), corn (zea mays) and soybean (glycine max) based on land suitability. Journal of Settlements and Spatial Planning, 11(1), 9–16. https://doi.org/10.24193/JSSP.2020.1.02

Suprihatin, A., & Amirrullah, J. (2018). Pengaruh Pola Rotasi Tanaman terhadap Perbaikan Sifat Tanah Sawah Irigasi. Jurnal Sumberdaya Lahan, 12(1), 49–57.

Supriyo, A., & Triastono, J. (2020). Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi Terhadap Hasil dan Pendapatan Usahatani Kedelai pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Dalam Perspektif Teknologi, Sosial, Dan Ekonomi, 195–203.

Widiastuti, E., & Latifah, E. (2016). Keragaan Pertumbuhan dan Biomassa Varietas Kedelai ( Glycine max ( L )) di Lahan Sawah dengan Aplikasi Pupuk Organik Cair. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 21(2), 90–97. https://doi.org/10.18343/jipi.21.2.90

Zakaria, A. K. (2010). Tingkat adopsi teknologi budi daya kedelai pada lahan sawah irigasi di Pasuruan, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Pertanian, 29(3), 180–185.

Zakaria, A. K., Sejati, W. K., & Kustiari, R. (2010). Analisis Daya Saing Komoditas Kedelai Menurut Agro Ekosistem: Kasus di Tiga Provinsi di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 28(1), 21–37. https://doi.org/10.21082/jae.v28n1.2010.21-37

Diterbitkan

2022-11-28

Cara Mengutip

Saleh, Y., Hidayat, Y., & Cahyaningrum, H. (2022). Kelayakan Usahatani Kedelai pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Halmahera Tengah. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 4, 460–466. https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.540