Inovasi Kelembagaan Pertanian dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan

Penulis

  • Yennita Sihombing Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

DOI:

https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.707

Kata Kunci:

Inovasi, Kelembagaan Pertanian, Ketahanan Pangan

Abstrak

Kajian inovasi kelembagaan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan merupakan hasil kajian terhadap data dan informasi sekunder dari berbagai sumber yang relevan. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui sejauh mana penerapan inovasi kelembagaan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan, sehingga dapat disusun strategi pencapaian kelembagaan ketahanan pangan yang optimal. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan Metoda Desk Research. Sumber data dan informasi utama dalam bahasan ini adalah publikasi hasil kajian ketahanan pangan yang tersedia di pustaka dan penelusuran internet. Dari hasil pengkajian diperoleh kesimpulan bahwa kelembagaan pertanian termasuk kelembagaan petani berperan sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian di masa depan, dan memudahkan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam memfasilitasi petani dalam berusahatani. Kelembagaan pertanian merupakan prasyarat mutlak teradopsinya inovasi teknologi secara berkelanjutan dalam pengembangan usahatani. Faktor yang berpengaruh terhadap kelembagaan petani adalah: dukungan pemerintah, keterlibatan aktif anggota lembaga tani, kemampuan SDM lembaga tani, kekuatan ekonomi lembaga tani, manajemen kelembagaan, sosial budaya masyarakat tani, sarana dan prasarana kelembagaan. Kelembagaan yang mendukung terwujudnya ketahanan pangan tidak terbatas pada kelembagaan formal yang memiliki legalisasi hukum, namun secara mendasar berkaitan dengan keberhasilan usahatani. Untuk mewujudkan kelembagaan ketahanan pangan yang optimal diperlukan strategi inovasi kelembagaan pertanian sehingga upaya pencapaian ketahanan pangan dapat terwujud.

Referensi

Arini, A. Ayusri., P. Arimbawa., & S. Abdullah. 2018. Peran Kelompok Tani Dalam Usahatani Padi Sawah (Oryza Sativa L) di Desa Belatu Kecamatan Pondidaha Kabupeten Konawe. Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian,3(1):16-22.

Albahry, A. (2021). Inovasi Kelembagaan Pertanian Menghadapi Tantangan Pertanian Modern Berkelanjutan. Pengelolaan Sumberdaya Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan. IAARD Press.

Bitzer, V., Glasbergen, P., & Leroy, P. (2013). Bitzier - emergence of networks of parterships in the cocoa sector. Journal Global Networks, 12(3): 355-374.

Challa, M. & Tilahun, U. (2014) Development of network-based probabilistic safety assessment: A tool for risk analyst for nuclear facilities. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. 4 (20): 63-77.

Darwanto, Dwidjono. H., Masyhuri, & Jamhari. (2016). Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Agraris, 2(1): 9-16. DOI:10.18196/agr.2121.

Elizabeth, R. (2019). Peningkatan Partisipasi Petani, Pemberdayaan Kelembagaan Dan Kearifan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 4(2): 48–61. https://doi.org/10.24198/agricore.v4i2.26509.

Hadi, S., H. Prayuginingsih, & A.N. Akhmadi. 2019. Peran Kelompok Tani dan Persepsi Petani Terhadap Penerapan Budidaya Padi Organik di Kabupaten Jember. Jurnal Penyuluhan 15(2):154-68. doi: 10.25015/15201918492.

Hendayana, R., & J.B. Alfons. (2017). Strategi Optimalisasi Inovasi Kelembagaan dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Daerah. Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi, Mendukung Ketahanan Pangan di Wilayah Kepulauan. http://repository.pertanian.go.id/collections/e2c1aece-7284-4df6-ac65-55307045a719. Hal. 71-79.

Indraningsih, K. S. 2018. Strategi Diseminasi Inovasi Pertanian Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 35(2): 107-123. doi: 10.21082/fae.v35n2.2017.107-123.

Ismiasih, S.I. Dinarti & M.W.Adnanti. 2022. Peran Kelompok Tani dan Anggotan pada Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian di Desa Trimulyo. Jurnal Agritech, 24(1): 35-44.

Lakitan, B. (2012). Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan. Keynote Speech pada Kegiatan Up-grading Pemberdayaan Masyarakat Regional Sumatera, diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Palembang, 20 Oktober 2012.

Managanta, A. A., Sumardjo, Sadono, D., & Tjitropranoto, P. (2018). Influencing factors the interdependence of cocoa farmers in Central Sulawesi Province, Indonesia. International Journal of Progressive Sciences and Technologies (IJPSAT), 8(1): 106-113.

Managanta, A. A., Sumardjo, Sadono, D., & Tjitropranoto, P. (2019). Dukungan dan Peran Kelembagaan dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kakao Di Provinsi Sulawesi Tengah. Journal of Industrial and Beverage Crops (J.TIDP), 6(2): 51-60.

Nuraini, C., Darwanto, D.H., Masyhuri, & Jamhari. 2016. Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Agraris. 2(1): 10-16.

Nuryanti, S., & D.K.S. Swastika. 2011. Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2):115-128. doi: 10.21082/fae.v29n2.2011.115-128.

Pan, Y., Smith, S.C. & Sulaiman, M. (2018). Agricultural Extension and Technology Adoption for Food Security: Evidence from Uganda. American Journal of Agricultural Economics. [Online] 100 (4), 1012–1031. Available from: doi:10.1093/ajae/aay012.

Raya, A. B., & Untari, D. W. (2016). Model Inovasi Kelembagaan Petani Lahan Pasir Pantai Di. Pemantapan Inovasi dan Diseminasi Teknologi Dalam Memberdayakan Petani. Seminar Nasional Pemberdayaan Dan Perlindungan Pertanian 2015, 127- 137.

Rifkian, B.E., Suharso, P. & Sukidin. (2017). Modernisasi Pertanian (Studi Kasus Tentang Peluang Kerja Dan Pendapatan Petani Dalam Sistem Pertanian Di Desa Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember). Jurnal Pendidikan Ekonomi. 11 (1): 39-48.

Rizki, D. A. W., Soetriono, & Januar, J. (2017). Strategi Penguatan Kelembagaan Ekonomi Agribisnis Kopi Secara Integratif di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 23-28.

Santoso, P. B., & Darwanto, D. (2015). Strategy for Strengthening Farmer Groups by Institutional Strengthening. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 16(1): 33. https://doi.org/10.23917/jep.v16i1.936.

Tedjaningsih, T., Suyudi, & H. Nuryaman. 2018. Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong..Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 4(2): 210-226. doi: 10.25157/ma.v4i2.898

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun (2012). Undang-Undang Tentang Pangan. Jakarta.

Wahyudi, A., & Wulandari, S. (2019). Inovasi Teknologi dan Inovasi Kelembagaan Mendukung Keberlanjutan Usahatani Lada di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 25(2): 108. https://doi.org/10.21082/jlittri.v25n2.2019.108-124.

Watemin & Sulistyani, B. (2015). Pemberdayaan Petani Melalui Penguatan Modal Kelembagaan Petani di Kawasan Agropolitan Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Agriekonomika, 4(1): 50–58.

Yohanes, G. B., & B. Irianto. 2011. Peran Kelembagaan Pertanian Dalam Penyebaran Inovasi Teknologi Produksi Benih Kedelai di Nusa Tenggara Barat.” 428–37.

Diterbitkan

2023-08-04

Cara Mengutip

Sihombing, Y. (2023). Inovasi Kelembagaan Pertanian dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 5, 83–90. https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.707