Pengaruh Jenis Kemasan dan Kondisi Ruang Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kacang Faba (Vicia faba L.)
DOI:
https://doi.org/10.30595/pspfs.v5i.715Kata Kunci:
Kacang Dieng, Pengemasan, Suhu, RH, Mutu BenihAbstrak
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui (1) pengaruh jenis kemasan terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis benih kacang faba (Vicia faba L.) selama penyimpanan, (2) pengaruh kondisi ruang penyimpanan terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis benih, (3) interaksi antara perlakuan jenis kemasan dan kondisi ruang simpan terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis, (4) jenis kemasan dan kondisi ruang simpan yang terbaik terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis. Benih yang digunakan yaitu benih kacang faba varietas lokal Dieng. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian faktorial, rancangan split plot dengan dan 3 ulangan. Perlakuan kondisi ruang simpan yaitu ruang/kamar (25°C, RH 74.54%), dalam kulkas (10°C, RH 80.50%), dan ruang ber-AC (20-22°C, RH 81.88%); Jenis kemasan yaitu aluminium foil, plastik polyethylene), kaleng gold tin dan karung plastik (control). Penetapan kadar air menggunakan metode oven suhu 103 ± 2°C, daya hantar listrik diukur dengan EC meter, perkecambahan diuji dengan metode UKDdP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan aluminium foil, plastik polyethylene dan kaleng dapat meningkatkan viabilitas setelah disimpan 5 bulan dibandingkan bahan kemasan karung plastik. Penyimpanan benih pada suhu ruang dapat menurunkan mutu fisik dan vigor hingga akhir penyimpanan dibandingkan dalam kulkas dan ruang ber-AC. Bahan kemasan tidak memengaruhi mutu fisik dan kecepatan tumbuh selama penyimpanan, hanya memengaruhi daya berkecambah setelah disimpan 3 bulan sedangkan keserempakan tumbuh dan indeks vigor dipengaruhi setelah disimpan 5 bulan. Tidak ada interaksi antara bahan kemasan dan kondisi ruang simpan. Perlakuan yang terbaik terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis yaitu bahan kemasan kaleng pada kondisi ruang simpan dalam kulkas.
Referensi
Anonimab. 2008. Kacang Faba (Vicia faba L.). http:// www.plantamor.com. Didownload pada tanggal 4 April 2022. pukul 16.00 WIB.
Andini, S. N., Sari, M. F., Septiana, S., dan Pradana, O. C. P. 2021. Uji Konduktivitas Benih pada Beberapa Genotipe Mutan Kedelai Hitam Generasi Mutan ke Tiga (M3). JPlantasimbiosa, 3(2), 1-6.
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH). 2016. Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Depok: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian.
Dewi, M. 2002. Pengaruh kondisi ruang simpan dan jenis kemasan terhadap viabilitas benih kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) pada beberapa periode simpan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Groot, S.P.C., 2015. Seed Storage. Wageningen University & Research. https://edepot.wur.nl/387084#:~:text=The%20'James%20rule'%20tells%20that,RH%20sho uld%20not%20exceed%2060. Diakses 29 April 2023 pk. 09.18
Harrington JF (1972) Seed storage and longevity. Pages 145–245. In: Kozlowski TT (ed) Seed biology. Insects, and seed collection, storage, test-ing, and certification. Physiological ecology. A series of monographs, texts,and treatise. Vol III. Academic Press, New York and London.
Harrington, J.F. 1973. Biochemical basis of seed longevity. Seed Science and Technology. (1):453– 461.
[ISTA] International Seed Testing Association. 2014. Seed Science and Technology. International rules for seed testing. Bassersdorf, Switzerland.
[ISTA] International Seed Testing Association. 1999. Seed Science and Technology. International Seed Testing Association Zurich: Switzerland.
Komeo, R.R.2012.Pengaruh Macam Bahan Kemasan Dan Kondisi Ruang Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik Dan Fisiologis Benih Kedelai (Glycine Max. (L.) Merr.) Varietas Grobogan. Skripssi. Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Mugnisjah., W.Q dan Setiawan. A. (1990). Pengantar Produksi Benih. Jakarta:Rajawali Press.
Nisa, K, K. 2018. Pengaruh Lama Penyimpanan pada Kemunduran Benih Tiga Genotype Sorgum (Sorghum bicolor L. (Moench)) yang Disimpan dengan Kadar Air Awal Rendah dalam Suhu Kamar. Skripsi. Universitas Lampung, Lampung.
Robi’in. 2007. Perbedaan Bahan Kemasan Dan Periode Simpan Dan Pengaruhnya Terhadap Kadar Air Benih Jagung Dalam Ruang Simpan Terbuka. Buletin Teknik Pertanian. Vol. 12 (1): 7-9.
Salam, A. 2017. Pengolahan benih Tanaman. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan: Jakarta.
Sutopo,L. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Taini. Zulfa.,F. Rahmad., s. dan Ahmad., Z. 2019. Pemanfaatan Alat Pengusangan Cepat Menggunakan Etanol Untuk Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Jagung (Zea Mays L.). Buletin Agrohorti 7(2): 230–37.
Tatipata, A., P. Yudono., A. Purwantoro., dan W. Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek Fisiologi Dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai Dalam Penyimpanan. Ilmu Pertanian 11 (2): 76-87.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Proceedings Series on Physical & Formal Sciences
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.