Pembelajaran Sastra di SMA dalam Kurikulum Merdeka

Authors

  • Mukh Doyin Univeristas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.30595/pssh.v20i.1311

Keywords:

Kemampuan Reseptif Produktif, Apresiasi Sastra, Ekspresi Sastra, Kreasi Sastra

Abstract

Kurikulum Merdeka memberikan Capaian Pembelajaran tiap-tiap fase (A-F) untuk masing-masing elemen (menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, dan menulis). Dari Capaian Pembelajaran yang telah dittetapkan dalam kurikulum tersebut, guru diberi kebebasan untuk menurunkannya menjadi tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terbagi menjadi dua kemampuan, yaitu kemampuan yang bersifat reseptif dan kemampuan yang bersifat produktif. Untuk pembelajaran sastra di SMA (Fase E dan F), kemampuan reseptif berbentuk apresiasi sastra dan kemampuan produktif berbentuk ekspresi sastra dan kreasi sastra. Apresiasi sastra dapat diwujudkan dalam elemen menyimak, elemen membaca, dan elemen memirsa. Ekspresi sastra dapat diwujudkan dalam bentuk elemen membaca(-kan), elemen mempresentasikan, dan elemen menulis. Kreasi sastra, yang terdiri atas kemampuan re-kreasi dan kreasi itu sendiri, dapat diwujudkan dalam bentuk elemen berbicara (kreasi lisan) dan elemen menulis (kreasi tulis). Pembelajaran apresiasi sastra didasari oleh pengetahuan sastra (konsep-konsep dan sejarah sastra); sedangkan pembelajaran ekspresi sastra dan kreasi sastra didasari oleh apresiasi sastra.

References

Aminuddin. 2015. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. 2022. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A-Fase F. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Bengtsson, Mariette. 2016. “How to Plan and Perform a Qualitative Study Using Content Analysis.” NursingPlus Open 2 (2016) 8-16.

Corbin, Juliet and Anselm Strauss. 2008. Basics of Qualitative Research: Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory. Los Angeles: Sage Publications.

Cunningham, Leigh. 2010. "The Librarian as Digital Humanist: The Collaborative Role of the Research Library in Digital Humanities Projects". Faculty of Information Quarterly 2: 1–11.

Damono, Sapardi Djoko. 2003. 2012. Alih Wahana. Tanpa Kota: Editum.

Doyin, Mukh. 2024. Alihwahana Puisi Anak. Cetakan ke-2. Semarang: Penerbit LPPM Universitas Negeri Semarang.

Effendi, S. 1982. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Tangga Mustika Alam.

Gove, Philip Babcock (Eds). 1961. “Webster’s Third New International Dictionary of The English Language.” Massachusetts: Merriam-Webster Inc. Diakses dari https: //www.merriam—webster.com.

Juidah, Imas, Andayani, Sarwiji Suwandi, Muhammad Rohmadi. 2023. Apresiasi Prosa Fiksi: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Selat Media Patners.

Kartono, Kartini. 1998. Pengantar Metodologi Research. Bandung: Alumni.

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.

Pandia, Weny Savitry S. 2023. “Manfaat Seni untuk Kesehatan Mental.” Buletin KPIN, Vol. 9 No. 16 Agustus 2023.

Pitoyo, Andri. 2008. “Implementasi Strategi ‘Re-Kreasi’ dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi.” Lingua: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya; Volume 5, Nomor 1, September 2008, halaman 68-75.

Prastiko, Muhammad Andrea Dwi, Kokom Komala, Ramdani, Muhamad Subkhan. 2023. “Telaah Kurikulum Merdeka dalam Mempersiapkan Peserta Didik Menghadapi Tantangan Abad 21”. Sintesa: Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume 18, Nomor 1, Juni 2023, pp. 68-78.

Pratt, David. 1980. Curriculum Design and Development. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Su, Shao-Wen. 2012. “The Various Concepts of Curriculum and the Factors Involved in Curricula-making.” Journal of Language Teaching and Research, Vol. 3, No. 1, pp. 153-158, January 2012.

Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Surkamp, C., Viebrock, B. (Eds). 2018. “Teaching English as a Foreign Language.” Diakses dari https://doi.org/10.1007/978-3-476-04480-8_6.

Tuerah, Roos M. S. dan Jeanne M. Tuerah. “Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Kajian Teori: Analisis Kebijakan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah”. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Oktober 2023, 9 (19), 979-988.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Young, Heartsill. 1983. ALA Glossary of Library and Information Science. Chicago, IL: American Library Association.

Zayniddinovna, Bekkulova Xojar dan Xodjayorova Sayora Abdullaevna. 2021. “Characteristics Of Productive Skills In Teaching Foreign Language.” International Journal Of Innovations In Engineering Research and Technology (IJIERT), Volume 8, Issue 3, Maret 2021.

Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Doyin, M. (2024). Pembelajaran Sastra di SMA dalam Kurikulum Merdeka. Proceedings Series on Social Sciences & Humanities, 20, 110–116. https://doi.org/10.30595/pssh.v20i.1311