Analisis Usaha Ternak Sapi Peranakan Ongole (Bos Indicus) dengan Sistem Gaduhan (Studi Kasus di Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen)
DOI:
https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.490Kata Kunci:
Kelayakan Usaha, Sapi PO, GaduhanAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usaha ternak sapi Peranakan Ongole dengan sistem gaduhan di Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Metode dasar menggunakan metode deskriptif, Metode pelaksanaan menggunakan metode studi kasus (case study), dan metode penentuan responden menggunakan metode sensus. Jumlah responden 14 orang yang semuanya merupakan anggota KTT Tunas Mandiri. Metode analisis data menggunakan analisis total biaya, penerimaan, pendapatan, dan R/C Ratio. Terdapat 3 perbedaan antara peternak, yaitu peternak yang memelihara 1-2 ekor sapi, 4 ekor sapi, dan 6 ekor sapi. Peternak yang memelihara 1-2 ekor sapi mengeluarkan rata-rata total biaya Rp.4.465.182, rata-rata penerimaan sebesar Rp.9.736.364, rata-rata pendapatan sebesar Rp.5.27.182 dan nilai R/C yang diperoleh 2,18. Peternak yang memelihara 4 ekor sapi mengeluarkan rata-rata total biaya Rp.13.048.870, rata-rata penerimaan sebesar Rp.19.775.000, rata-rata pendapatan sebesar Rp.6.726.130, dan nilai R/C yang diperoleh 1,5. Peternak yang memelihara 6 ekor sapi mengeluarkan total biaya Rp. 29.768.125, penerimaan sebesar Rp.37.100.000, pendapatan sebesar Rp.7.331.875, dan nilai R/C yang diperoleh 1,2. Analisis data yang dihitung selama satu periode adalah 13 bulan. Dapat disimpulkan bahwa usaha ternak sapi Peranakan Ongole dengan sistem gaduhan di KTT Tunas Mandiri mempunyai pendapatan yang positif dan layak untuk diusahakan.
Referensi
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, M. 2004. Potensi Dan Keragaman Sumber Daya Genetik Sapi Peranakan Ongole. Wartazoa 14. 98- 106.
Azwar, S. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen. (2022). Populasi Ternak (ekor). .
Direktorat Jendral Peternakan. 2006. Program terobosan menuju swasembada daging tahun 2005. Jakarta: Jakarta 20 Juni 2000.
Hastuti, D., Nurtini, S., Widiati, R. 2008. Kajian Sosial Ekonomi Pelaksanaan inseminasi Buatan Sapi Potong Di Kabupaten Kebumen. Semarang: Mediagro 4(2):1-12.
Hartatik, T., D. A. Mahardika, T. S. M. Widi, dan E. Baliarti. 2009. Identifikasi Karakteristik Genetik Sapi Peranakan Ongole di Peternakan Rakyat. Buletin Peternakan Rakyat 33:64-73.
Luanmase, C. M., S. Nurtini, dan F. T. Haryadi. 2011. Analisis Motivasi Beternak Sapi Potong Bagi Peternak Lokal Dan Transmigran Serta Pengaruh Terhadap Pendapatan Di Kecamatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat. Buletin Peternakan 35:113-123.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rahmat., Haryanto, B. 2017. Pakan Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI-Press.
Subiharta dan P. Sudrajad. 2013. Keragaan Bobot Lahir Pedet Sapi (Peranakan Ongole) Kebumen dan potensinya sebagai sumber bibit sapi PO yang berkualitas. Seminar Nasional: menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. 292-299
Sudarmono, A. S., Bambang, Sugeng. 2017. Panduan Beternak Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya
Soegiharto, S. 2004. Data Dan Analisis Potret Data Disektor Pertanian. Jakarta: Media Informasi Dan Komunikasi Pustadinaker. Depnakertrans Jakarta Selatan.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Susilowati, S. H., Sumaryanto, R. Nurmanaf, S. Friyatno, Rita. N. S., H. Tarigan, C. Muslim, dan N. K. Agustin. 2011. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produktivitas Sapi Potong melalui Teknologi Reproduksi. Lokakarya nasional Sapi Potong 88-99.
Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Bandung: Penerbit angkasa.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Proceedings Series on Physical & Formal Sciences
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.