Wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di Desa Somawangi Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara (2019-2023)
DOI:
https://doi.org/10.30595/pssh.v18i.1287Kata Kunci:
Wayang Dalang Ayatun, Santri Kalimosodo, Dampak PengaruhAbstrak
Penelitian dengan judul wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara (2019-2023), ini memiliki tujuan untuk: (1) Mengungkap sejarah berdirinya wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara 2019, (2) Menganalisis perkembangan wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, (3) Menguraikan dampak sosial, munculnya wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi 4 langkah penelitian yaitu: (1) Heuristik, pengumpulan sumber dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, (2) Kritik ekstern (mengkaji keotentikan sumber), dan kritik intern (memeriksa kredibilitas isi sumber), (3) Interpretasi terhadap data, dan (4) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini: (1) wayang Dalang Ayatun berdiri pada tahun 2019, wayang Dalang Ayatun dikukuhkan pada tanggal 23 Januari 2021, didirikan oleh Dalang Ayatun dengan sebutan wayang santri kalimosodo hingga saat ini, (2) Perkembangan wayang Dalang Ayatun tahun 2019 merupakan pendirian wayang Dalang Ayatun, tahun 2020 memikirkan konsep kebudayaan yang berakulturasi agama dengan menggunakan media wayang golek sebagai media dakwah yang mudah dipahami oleh lingkungan masyarakat, tahun 2021 wayang santri resmi di kukuhkan pada tanggal 23 Januari 2002, tahun 2022 wayang Santri Kalimosodo dikenal banyak orang, pada tahun 2023 wayang Dalang Ayatun sudah mempunyai peralatan musik sendiri, (3) Munculnya wayang Dalang Ayatun dan Santri Kalimosodo di desa Somawangi mempunyai dampak terhadap kesenian, pendidikan, agama, sosial masyarakat.
Referensi
Arif, Saeful. 2010. Refilosofi Kebudayaan. Ciganjur: AR-RUZZ MEDIA.
Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cohen. 2014. ”Wayang Kulit Tradisional dan Pasca-Tradisional di Jawa Masa Kini.” Jurnal Kajian Seni. Vol. 01, No. 01, November 2014: 1-18.
Faktur Rohman. 2018. “Sejarah Perkembangan dan Perubahan fungsi Wayang Dalam Masyarakat.”Jurnal .Kebudayaan,volume 13. Nomor 1, Agustus 2018
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-PRESS.
Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: UI-PRESS.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai pustaka.
Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: Rineka Cipta
Kresna, Ardina.2012. Mengenal Wayang. Jogjakarta: Laksana.
Notowidagdo, Rohimman. 2002. Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan al-quran dan Hadist. Jakarta: PT RajaGrafindo.
Prabowo, Dhanu. 2003. Pengaruh Islam. Yogyakarta: Narasi
Priyadi, Sugeng. 2011. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Priyadi, Sugeng. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Priyadi, Sugeng. 2014. Sejarah Lisan. Yogyakarta: Ombak.
Puspar, Tim. 2004. Wawasan Budaya untuk pembangunan: Menoleh Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pilar Politika.
Sagio dan Samsugi.1991. Wayang Kulit Gagrak Yogyakarta. Jakarta: Haji Masagung.
Suseno, Dharmawan Budi. 2009. Wayang Kebtinan Islam. Bantul: Kreasi Wacana.
Vina dan Hidayatullah. 2019. “Pradigma Dakwah Kultural Dimensi Sufisme dalam Kontruksi Karakter Bima Pada Pewayangan Jawa.”Jurna ilmu dakwah. vol 39, No.2, (2019)
Yuliyanto, Jatinurcahyo. 2021. “Penelusuri Nilai Budaya yang Terkandung dalam Pertunjukan Tradisional Wayang.” Jurnal Pariwisata dan Budaya. ISSN: 2087-0086. Vol.12, No.2.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Proceedings Series on Social Sciences & Humanities
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.