Nilai-Nilai Akulturasi pada Roemah Martha Tilaar dan Pemanfaatannya sebagai Museum Rumah Budaya di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen (2014-2022)
DOI:
https://doi.org/10.30595/pssh.v13i.878Kata Kunci:
Nilai-nilai Akulturasi, Roemah Martha Tilaar, Museum Rumah BudayaAbstrak
Nilai-nilai akulturasi pada museum Roemah Martha Tilaar merupakan wujud perpaduan tiga kebudayaan, yaitu kebudayaan Belanda (Indische), Tionghoa dan Jawa, yang eksistensinya masih ada hingga saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis: (1) awal mula berdirinya museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar (2014-2022), (2) nilai-nilai akulturasi yang terdapat dalam museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar, (3) koleksi dan pemanfaatan di museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar. Penelitian ini menggunakan metode historis. Langkah-langkah yang digunakan meliputi heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan berupa data informan, dokumen, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar, didirikan pada tahun 1920, oleh kakek Ibu Martha yang bernama Liem Siaw Lam atau yang dikenal dengan babah Siaw Lam. (2) nilai akulturasi yang terdapat di museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar ini terdiri dari kebudayaan Belanda (Indische), kebudayaan Tionghoa (China), dan kebudayaan Jawa, (3) koleksi dan pemanfaatan yang terdapat di museum dan rumah budaya Roemah Martha Tilaar dengan tujuan untuk menyukseskan program kegiatan yang telah ditetapkan.
Referensi
Adhiatma, R., dkk. 2018. Jalur Jelajah Pusaka Gombong. Jakarta: Tahir Fondation.
Asmodiwongso, S., dkk. 2020. Ngomong Gombong: Remah Sejarah Kota 1830-1942. Kebumen: Yayasan Tali
Pakarti Nusantara.
Agung, N., dkk. 2016. “Pemanfaatan Museum BRI dan Museum Jendral Soedirman sebagai Sumber Belajar
IPS oleh Siswa dan Guru SD di Purwokerto”. Khazanah Pendidikan. Vol. IX, No. 2, h. 1-12.
Boby, D., P. 2020. “Penataan Benda Koleksi Museum terhadap Kepuasan Pengunjung di Museum Wayang dan Museum Sejarah Jakarta Kawasan Kota Jakarta”. Humaniora. Vol. 4, No. 1, h. 93-107.
Hindarto, T. 2020. Bukan Kota Tanpa Masa Lalu: Dinamika Sosial Ekonomi Kebumen Era Arung Binang VII.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Hindarto, T. 2021. Wetan Kali Kulon Kali: Mengenang Kabupaten Karanganyar Hingga Penggabungan dengan Kabupaten Kebumen. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Ichromi, T., O. 1996. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ong, Alona, dkk. 2022. Laporan Tahunan Roemah Martha Tilaar. https://roemahmarthatilaar.org/laporan- tahunan/ diakses dan diunduh pada tanggal 20 September 2022, pukul 10.00 WIB.
Priyadi, S. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Priyadi, S. 2015. Historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Priyadi, S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Priyadi, S. 2011. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Priyadi, S. 2014. Sejarah Lisan. Yogyakarta: Ombak.
Priyadi, S. 2012. Sejarah Lokal: Konsep, Metode dan Tantangannya. Yogyakarta: Ombak.
Ronald, A. 1997. Ciri-Ciri Karya Budaya di Balik Tabir Keagungan Rumah Jawa. Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya.
Sutaarga, M., A. 1997. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta: Direktorat Jendral
Kebudayaan Proyek Penyelenggaraan Permuseuman.
Tilaar, H.A.R. 2014. Aku Seorang Turis Jilid ke-3: Pengabdian 15 Tahun Dr. Martha Tilaar Global Compact the United Nations. Jakarta.
Warsito. 2012. Antropologi Budaya. Yogyakarta: Ombak.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Proceedings Series on Social Sciences & Humanities
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.