Penerapan Kaizen Berbantuan Piala Religius untuk Meningkatkan Motivasi dan Budaya Kelas Berkarakter Religius bagi Peserta Didik SD Negeri 2 Kaliajir Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023
DOI:
https://doi.org/10.30595/pssh.v19i.1328Keywords:
Model Kaizen, Piala Religius, Motivasi Religius, Budaya Kelas Berkarakter ReligiusAbstract
Berdasarkan observasi hasil pembiasaan religius di SD Negeri 2 Kaliajir Semester I tahun pelajaran 2022/2023 menunjukkan hasil yang memperihatinkan. Pada aspek proses pembiasaan memperlihatkan motivasi religius peserta didik seperti melaksanakan shalat, hafalan surat pendek, dan hafalan doa-doa masih rendah. Dari 6 kelas di SD Negeri 2 Kaliajir menunjukkan motivasi religius berkriteria sangat baik sebanyak 1 kelas (17%), motivasi religius berkriteria baik sebanyak 1 kelas (17%), berkriteria cukup sebanyak 2 kelas (33%), dan berkriteria kurang sebanyak 2 kelas (2%). Sementara itu dari aspek hasil berupa budaya kelas berkarakter religius baru mencapai 33% dan nilai rata-rata 55,00 dengan kriteria minimal ketercapaian budaya kelas berkarakter religius 70,00. Berdasarkan permasalah tersebut penulis ingin meningkatkan motivasi religius yang belum berkembang secara maksimal dengan menerapkan Penerapan model Kaizen berbantuan Pilus. Pembiasaan ini dilaksanakan selama 2 siklus. Teknik pengumpulan data mengunakan portofolio dengan didukung observasi aktivitas peserta didik selama mengikuti pembiasaan. Hasil pembelajaran diperoleh Penerapan penerapan Kaizen berbantuan “Pilus” dapat meningkatkan motivasi religius pada peserta didik SD Negeri 2 Kaliajir Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini ditunjukkan terjadi peningkatan Motivasi religius dimana disiklus I hanya ada 3 kelas yang motivasi religiusnya sudah berkategori baik belum ada yang berkategori sangat baik, sedangkan disiklus II sudah ada 2 kelas berkategori baik dan 4 kelas yang berkategori sangat baik sedangkan budaya kelas berkarakter religius pada peserta didik meningkat ditunjukkan dimana disiklus I hanya ada 1 kelas yang mencapai ketercapaian budaya kelas berkarakter religius, sedangkan di siklus II seluruh ketercapaian pembiasaan budaya kelas berkarakter religius sudah dicapai oleh 6 kelas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan penulis dapat meningkatkan motivasi dan budyaka kelas berkarakter religius. Saran untuk penulis selanjutnya agar menganalisis secara mendetail motivasi religius dan Sekolah perlu melengkapi sarana dan prasarana untuk dapat menerapkan model Kaizen berbantuan “Pilus” sehingga motivasi dan budaya kelas berkarakter religius dapat meningkat.
References
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hal. 72.
Faizah, Lalu Muhsin Effendi, Psikologi Dakwah (Cet. 2; Jakarta: Prenada Media, 2011), h. 124.
Imai, Masaaki, 1998, Gemba Kaizen Pendekatan Akal Sehat Berbiaya Rendah pada Manajemen (Terjemahan: Kristanto Jahja). Jakarta: Penerbit Pustaka Binaman Pressindo.
Talizhidu Ndraha, Budaya Organisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 82
Wiratmani, 2013, “Analisis Implementasi Metode 5S Pemeliharaan Stasiun Kerja Proses Silk Printing di PT. Mandm Indonesia Tbk”. Faktor Exacta, Hal 298- 308.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Proceedings Series on Social Sciences & Humanities

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.