Sastra Wayang sebagai Alternatif dalam Pengajaran Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity)

Authors

  • Albertus Prasojo Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.30595/pssh.v20i.1373

Keywords:

Sastra Wayang, Lokalitas Jawa, Alternatif era VUCA, Pengajaran Sastra

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai eksplorasi kearifan lokal pengajaran sastra Indonesia pada era VUCA melalui mata kuliah Sastra Wayang yang diterapkan di Prodi Sastra Indonesia, FIB Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Hadir dan berkembangnya trend VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) merupakan sebuh keniscayaan atas perkembangan teknologi dan budaya, sehingga memberikan pengaruh secara signifikan tak terkecuali dalam hal identitas. Tujuan dalam penulisan ini adalah; 1) menjabarkan konteks Sastra Wayang sebagai alternatif kearifan lokal khususnya di wilayah Jawa, sebagai modal dalam narasi lokalitas pada era VUCA; 2). Menjabarkan eksistensi Sastra Wayang sebagai bentuk lokalitas Jawa yang berkorelasi terhadap alternatif dalam menghadapi era VUCA. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriftif dengan menggunakan teori lokalitas, berkenaan dengan prinsip yang mengatur organisasi dan pemrosesan struktur berdasarkan kedekatan atau keeratan element penyusunnya. Hasil penelitian menunjukkan: 1). Berkaitan dengan konteks Wayang, terdapat relevansi antara sastra dan cerita pewayangan yang bersumber dari adaptasi baru atas cerita Epos ke dalam Wayang, yang dapat menghadirkan pemaknaan sebagai lokalitas di dalam cerita-cerita tersebut; 2). Eksistensi sastra Wayang sebagai bentuk lokalitas Jawa yang berkorelasi terhadap alternatif dalam menghadapi era VUCA, berkaitan dengan aspek kultural yang masih menjaga eksistensi pertunjukan Wayang, berikut dengan transformasi dalam bentuk lain seperti adaptasi dalam novel, sehingga menguatkan Wayang sebagai tuntunan hidup masyarakat Jawa pada umumnya. 

References

Emerson, Kathryn Anne. (2017). Pembaharuan Wayang untuk Penonton Terkini: Gaya Pakeliran Garap Semalam Sajian Dramatik Ki Purbo Asmoro 1989-2017. Diterjemahkan oleh Wikan Satriati dan Rudy Wiratama. Surakarta: ISI Press

Creswell, John W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. University of Nebraska-Lincoln

Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ferrando, Francesca. (2019): “Philosophical Posthumanism. Theory in the New Humanities,

Series”. Editor: Rosi Braidotti, Preface by Rosi Braidotti). Bloomsbury Academic (27 June, 2019), Hardcover, 296 pages, ISBN-10: 1350059501, ISBN-13: 978-1350059504

Mohd Aris, Nurul Fadzilla; Omar, Siti Sarah; & Hashim, Fazian. VUCA: Theories, Concepts, and its Remedy. In book: Leading through the Covid-19 Crisis (pp.1-9) Edition: 1 Chapter: 1 January 2021. Publisher: Penerbit UTHM

Moleong, Lexy J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Rosdakarya

Rosidi, Ajip. (2011). Kearifan Lokal: Dalam Perspektif Budaya. Bandung: Kiblat Buku Utama

Sim, Stuart. (2003). Seri Posmodern Lyotard dan Nirmanusia. Yogyakarta: Jendela

Sindhunata. (1983). Anak Bajang Menggiring Angin. Jakarta: Gramedia

Yunus, Rasid. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Studi Empiris Tentang Huyula. Yogyakarta: Deepublish

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Prasojo, A. (2024). Sastra Wayang sebagai Alternatif dalam Pengajaran Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Proceedings Series on Social Sciences & Humanities, 20, 246–251. https://doi.org/10.30595/pssh.v20i.1373