Kenduri Benteng Penyeimbang Alam, Tradisi Budaya dan Agama
DOI:
https://doi.org/10.30595/pssh.v3i.383Kata Kunci:
Kenduri, Alam, Tradisi Budaya dan AgamaAbstrak
Upacara kenduri merupakan adat tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun. Keberadaan upacara kenduri yang dilaksanakan secara turun temurun mampu menjadi alat kontrol sosial untuk menjaga gerak dan arah dari cita-cita bersama. Kenduri mampu mempersatukan dan mempererat tidak sebatas pada kesatuan kepentingan, kesatuan cita-cita, namun juga mengarah pada kesatuan individu. Suasana Kenduri penuh kerukunan, sendau gurau, berbagi, komunikasi serta musyawarah mencapai mufakat yang ditutup dengan makan bersama dan berbagi tumpeng yang telah didoakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kenduri di masa era globalisasi. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif yang mengacu pada pendapat Bog dan Taylor. Hasil penelitian ditemukan nilai religius atau ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokratis,nilai keadilan serta kecintaan pada alam sekitar. Peran tokoh masyarakat dalam melestarikan budaya lokal kenduri sangat besar sebagai upaya melestarikan budaya kenduri dalam mekanisme sosial untuk merawat dan menjaga kebersamaan sehingga cita-cita yang sejak semula dibuat diteguhkan kembali.
Referensi
Azza Abidatin, 2020, Kenduri, Ruang Publik, dan Keberagaman Agama, Surabaya, Unair.
Nahak, H. M. 2019.UpayaMelestarikanBudaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal. Sosilologi Nusantara.
Sridiyatmiko, 2016, Dinamika Sosial Masyarakat Yogyakarta Menghadapi Tarik Ulur Nilai TradisionalDan Modernitas, Universitas Pendidikan Indonesia.
Afrizal. 2016.MetodePenelitianKualitatif: SebuahUpayaMendukungPenggunaanPenelitianKualitatifDalamBerbagaiDisiplinIlmu. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada.
Bungin, Burhan. 2011.PenelitianKualitatif: Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Mulyadi, Mohammad. 2016. MetodePenelitianPraktisKualitatif&Kuantitatif. Jakarta: Publica Press.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
E. Tiezzi, N, Marchettini dan M. Rossini. Extending The Environnmental Wisdom Beyond The Local Scenario: Ecodynamic Analysis And The Learning Community.
Sukadari 2015, Penelitian Etnografi Tentang Budaya SekolahDalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar:Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 3, No 1, Juni 2015 (58-68).
Moertjipto, Gatut Murniatmo, Soemarno, Sujarno, Siti Munawaroh. 1996/1997. Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli Bagi Masyarakat Pendukungnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek pengakajian dan pembinaan nilai-nilai budaya daerah Istimewa Yogyakarta.
Suwardi Endraswara, 2013, Mistik Kejawen Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa, Yogyakarta: Narasi.
Soehadha, 2014, Fakta dan Tanda Agama: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi, Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.